Kopi arabika gayo / kopi gayo aceh adalah hasil dari komoditi perkebunan utama yang berasal dari dataran tinggi Gayo. Dikawasan tersebut terdiri dua kabupaten yaitu kabupaten Aceh Tengah dan kabupaten Bener Meriah. Pada kawasan tersebut terdapat hamparan kebun kopi rakyat. Luas lahannya hampir mendekati 100 ribu hektar.
Dalam sejarah, kopi gayo Aceh merupakan kopi arabika yang dibudidayakan di dataran tinggi yang memiliki suhu udara yang sejuk. Kopi ini mulai dibudidayakan pada tahun 1908. Awalnya kopi gayo Aceh masuk di Indonesia melalui pemerintah kolonial Hindia – Belanda. Kopi gayo dibudidayakan pada ketinggian 1.200 mdpl.
Dalam perkembangnya, kopi gayo Aceh baru disebar luaskan pada tahun 1950. Pada waktu tersebut permintaan pasar akan kopi arabika dunia meningkat tinggi. Sehingga banyak petani kopi yang tergiur untuk membudidayakan kopi Aceh ini. Hingga pada akhirnya kopi gayo Aceh sudah banyak dibudidayakan dibeberapa wilayah di Indonesia.
artikel kopi gayo: Tips Pemupukan dan Perawatan Kopi Gayo Hasil Maksimal
Kopi gayo memiliki aroma yang khas. Disamping itu rasa dan kualitasnya pun sudah diakui oleh dunia sebagai jenis kopi terbaik di dunia. Kopi gayo Aceh memiliki harga yang relatif tinggi dibandingkan jenis arabika yang berasal dari Negara lain, termasuk negara Brazil dan Vietnam.
Dalam dunia kopi, kopi gayo Aceh dikenal memiliki kualitas yang baik, hal tersebut diterangkan dengan adanya sertifikat Indikasi Geografis (IG) dan adanya spesifikasi aroma serta rasa yang belum dimiliki oleh jenis arabika dari dataran lainnya.
Perawatan Yang Intensif
Kopi gayo Aceh sudah memiliki pengakuan dari dunia kopi terkait kopi arabika terbaik dunia. Namun, sekarang ini kopi gayo Aceh masih memiliki produktivitas yang rendah. Dari hasil penelitian produktivitas, kopi gayo Aceh masih mencapai titik 720 kg/ha dalam setahun.
Penyebab dari produktivitas yang rendah adalah proses pembudidayaan yang dilakukan para petani kopi gayo Aceh masih dilakukan secara konvensional. Hanya segelintir petani saja yang sudah melakukan pembudidayaan kopi gayo Aceh secara intensif. Padahal jika semua petani kopi gayo Aceh melakukan perawatan yang intensif, produktivitasnya dapat meningkat menjadi 2 ton/ha dalam setahun.
Tanaman kopi, khususnya kopi gayo Aceh merupakan tanaman tahunan yang membutuhkan asupan nutrisi unsur hara. Sehingga tanaman kopi dapat berproduksi secara optimal. Untuk pengoptimalan tersebut dibutuhkan perawatan dan pemeliharaan secara intensif, sehingga dapat berbuah sepanjang tahun.
Selain perawatan dan pemeliharan yang intensif, tanaman kopi gayo sebetulnya membutuhkan air serta pupuk yang cukup. Sangat mustahil jika air dan pupuk okurang, tapi tanaman kopi tetap masih bisa berproduksi secara maksimal. Lakukanlah perawatan dan pemeliharaan yang baik dengan penerapan pupuk berimbang dan berkelanjutan.
Memilih Benih
Memilih benih merupakan tahap yang penting dalam proses budidaya kopi gayo Aceh. Pilihlah benih yang sesuai dengan ketinggian lahan yang akan Anda tanami tanaman kopi. Karena setiap kopi memiliki kriteria pertumbuhan tertentu yang menyesuaikan ketinggian. Misal kopi jenis arabika yang biasa ditanam pada ketinggian 1000 mdpl, tetapi Anda tanam pada ketinggian 1500 mdpl maka sudah dapat dipastikan tanaman kopi Anda tidak akan tumbuh secara optimal. Maka pilihlah jenis benih yang sesuai untuk di tanam pada ketinggian lahan Anda, sehingga dapat tumbuh optimal.
Pemeliharaan dan perawatan yang intens dapat menghasilkan 4 kg gelondong/batang merah. Setara dengan rata-rata 6 ton/ha. Produktivitas tanaman kopi akan terus meningkat kedepannya, sesuai dengan bertambahnya umur kopi. Ketika tanaman kopi gayo sudah mencapai umur 5 hingga 7 tahun maka akan memiliki produktivitas kurang lebih 10 ton/ha gelondongan merah dalam setahun. Dengan tingkat pencapaian produktivitas tersebut, berarti sudah menyamai produktivitas kopi Vietnam yang juga merupakan saingan kopi gayo Aceh pada pasar dunia. Dengan tingkat produktivitas tersebut, harapannya petani akan mengalami peningkatan pendapatan yang cukup signifikan dari hasil budidaya kopi gayo ini.
Jika Anda mengkalkulasikan produktivitas saat ini, dari 720 kg yang dijual seharga 60.000/kg artinya petani hanya akan memperoleh pendapatan 43.200.000 dan dikurangi dengan biaya produksi selama setahun sehingga petani hanya mendapatkan 30 juta dalam setahun dengan rata – rata 2,5 jt per bulan. Namun jika produktivitas tanaman kopi Aceh ini di tingkatkan, maka kemungkinan besar petani akan bisa mendapatkan 120 juta dalam setahun atau rata – rata 10 juta dalam sebulan. Dengan angka pendapatan seperti itu maka peningkatan taraf hidup petani kopi gayo Aceh semakin sejahtera.
Maka dapat disimpulkan bahwa kopi Aceh ini mempunyai peluang pasar yang terbuka lebar. Sehingga untuk bisnisnya siapa saja masih bisa berpeluang bermain di dalamnya. Untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi pada kopi gayo perlu perawatan yang intensif. Tanaman kopi ini memerlukan air dan pupuk yang cukup untuk menunjang perkembangan dan produktivitasnya.
artikel kopi lainnya: Tips Mengatasi Hama Pengerek Kopi
Tips Mendongkrak Produktivitas Tanaman Kopi Gayo Aceh
Tips Mendongkrak Produktivitas Tanaman Kopi Gayo Aceh