Pengendalian gulma – Kehadiran organisme pengganggu tanaman atau gulma pada lahan pertanian Anda dapat menyebabkan terjadinya persaingan dengan tanaman pokok. Persaingan atau kompetisi yang terjadi biasanya dalam perebutan unsur hara, menangkap cahaya, penyerapan air dan ruang hidup. Selain itu gulma juga dapat mengotori kualitas dari produksi lahan Anda. Misalnya yaitu pengotoran benih oleh biji gulma. Gulma juga dapat mengeluarkan zat atau cairan yang mengandung racun, sebagai tempat hidup hama pengganggu tanaman. Akibat dari semua itu nantinya akan berimbas kepada bertambahnya biaya usaha pertanian Anda dan penurunan dari produktivitas tanaman.
Gulma merupakan salah satu faktor kendala utama di dalam usaha pertanian atau budidaya tanaman. Gulma mampu hidup dan tumbuh dengan pesat pada lahan tanaman budidaya Anda sehingga nantinya akan mempengaruhi perkembangan tanaman serta dapat mengakibatkan penurunan hasil panen baik itu dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas.
Menurut morfologi, jenis jenis gulma dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut mempunyai karakter tersendiri yang membutuhkan strategi khusus dalam pengendalian gulma. Adapun tiga kelompok gulma tersebut adalah sebagi berikut:
Kelompok Gulma Teki Tekian
Kelompok gulma jenis ini terkenal mempunyai daya tahan yang luar biasa terhadap pengendalian mekanik. Hal ini karena jenis gulma tekian mempunyai umbi batang yang tumbuh di dalam tanah dan mampu bertahan selama berbulan – bulan. Selain itu tanaman pengganggu ini mampu menjalankan jalur fotosintesis. Dimana hal ini mampu menjadikannya sangat efisien dalam penguasaan areal budidaya dengan sangat cepat.
Ciri dari jenis gulma ini adalah mempunyai penampang lintang batang berbentuk segitiga membulat, tidak berongga, mempunyai daun yang berurutan sepanjang batang, tidak mempunyai lidah daun dan titik tumbuhnya tersembunyi. Kelompok ini mencakup jenis gulma Cyperaceae. Contonya adalah Cyperus rotundus/teki ladang, Cyperus kyllinga/udelan dan Scirpus moritimus.
Kelompok Gulma Rerumputan
Gulma jenis ini mempunyai stolon, bukan umbi. Stolon ini ada di dalam tanah dan membentuk jaringan rumit yang sangat sulit diatasi dengan pengendalian gulma secara mekanik. Ciri gulma rerumputan ini adalah daunnya soliter pada buku – buku, tersusun di dalam dua deret, bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu helaian daun dan pelepah daun. Lidah daun terlihat jelas dibatas antara pelepah daun dan helaian daunnya.
Contoh dari jenis gulma ini adalah Imperata cylindrica/alang – alang, Cynodon dactylon/rumput kawatan dan Digitaria sanguinalis/rumput belalang.
Kelompok Gulma Berdaun Lebar
Gulma ini banyak tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi yang terjadi antara tanaman ini dengan tanaman budidaya adalah kompetisis mendapatkan cahaya. Terdapat stomata pada daun terutama di permukaan bawah. Terdapat tunas – tunas pada nodusa serta terdapat titik tumbuh yang terletak di cabang.
Contoh dari gumla berdaun lebar adalah Physalis angulata L/ceplukan, Mikania michranta/sembung rambut dan Ageratum conyzoides L/wedusan.
Setelah Anda mengenal jenis – jenis gulma, berikut adalah cara pengendalian gulma yang bisa Anda lakukan.
Pengendalian Gulma Secara Mekanik
Adapun pengendalian gulma dengan cara mekanik dapat dibagi menjadi:
- Mencabut gulma.
- Pembabatan gulma.
- Menginjak – injak gulma.
- Melakukan pengolahan tanah.
- Pembakaran gulma.
- Pemakaian mulsa.
Pengendalian Gulma Dengan Sistem Kultur Teknik
Pengendalian dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara, yaitu:
- Melakukan pengaturan jarak tanam yang baik, mengatur agar lingkungan lebih menguntungkan tanaman budidaya dari pada gulma.
- Melakukan rotasi tanaman. Hal ini penting karena beberapa jenis gulma mampu menyesuaikan diri dengan tanaman tertentu.
- Melakukan pola tanam tumpang sari. Gulma biasanya tumbuh dengan mengikuti siklus tumbuh tanaman tertentu. Apabila Anda pada satu lahan menanam berbagai jenis tanaman yang mempunyai beda sifat maka ada kemungkinan tanaman lain dapat menekan pertumbuhan dari gulma.
Pengendalian Gulma Secara Kimiawi
Untuk pengendalian gulma secara kimiawi, Anda bisa menggunakan herbisida. Menurut sistem kerjanya, herbisida dibagi atas beberapa jenis. Antara lain yaitu:
- Herbisida kontak.
- Herbisida sistemik.
- Herbisida tanah.
Sedangkan cara pengaplikasian herbisida untuk pengendalian gulma dibedakan menjadi:
- Perlakuan merata.
- Perlakukan jalur.
- Perlakuan setempat.
Pengendalian Gulma Secara Biologi
Pengendalian gulma dengan cara biologi adalah dengan memanfaatkan serangga yang dapat menghambat pertumbuhan gulma. Untuk pengendalian gulma secara biologi ada beberapa syarat yang Anda perlukan, hal tersebut adalah:
- Aktivitas dan penyebaran musuh alami dapat Anda atur dan kuasai. Harus monofag dan tidak terdapat inang alternatif yang berupa tanaman budidaya.
- Mencakup areal yang luas
- Aman dalam pengaplikasiannya.
Syarat di atas haruslah Anda perhatikan. Jangan sampai kedepannya Anda tidak dapat mengendalikan serangganya dari pada pengendalian gulma itu sendiri. Apabila syarat tersebut telah terpenuhi maka pengendalian biologi adalah cara yang paling aman dan baik. Tips penanggulangan hama penyakit tanaman mangga dapat Anda baca di sini.
sumber gambar: mediapenyuluhpertanian
Berbagai Macam Cara Pengendalian Gulma Ada Di Sini
Berbagai Macam Cara Pengendalian Gulma Ada Di Sini