Budidaya Tanaman Apel Kami Kupas Lengkap Di Sini

Bisnis budidaya tanaman apel merupakan salah satu jenis peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Sebab, apel sendiri termasuk buah yang banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Buah apel yang siap santap umumnya memiliki warna hijau dan merah. Tanaman buah apel ini berasal dari daerah yang beriklim subtropis di Asia Barat.

Tanaman apel pertama kali ditanam di indonesia yaitu pada tahun 1934. Apel adalah tanaman buah yang kaya akan vitamin C dan B yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan baik dikonsumsi setiap hari sebagai makan subtitusi bagi Anda yang sedang melakukan diet.

Dalam sebuah bisnis, terutama bisnis dibidang budidaya tanaman baik buah maupun sayuran, sebaiknya Anda mengerti syarat tumbuh dari setiap tanaman yang akan Anda budidayakan. Dalam artikel ini akan memaparkan secara lengkap tata cara budidaya buah apel mulai dari syarat tumbuh, media tanam, pembibitan hingga panen.

Syarat tumbuh tanaman buah apel

• Daerah dengan curah hujan normal yaitu pada kisaran 1000-2600 mm/ tahun, dengan hari hujan antara 110-150 hari /tahun dan 6-7 bulan hujan atau 3-4 bulan kering.
• Tanaman apel membutuhkan intensitas cahaya per harinya antara 50% sampai 60%
• Suhu lingkungan yang dibutuhkan dalam budidaya apel yaitu berkisar antara 16⁰C hingga 27⁰C dan tingkat kelembaban udara antara 75%-85%

Media tanam

• Tanaman apel sangat baik pertumbuhannya jika ditanam pada tanah dengan lapisan organik yang bagus, memiliki aerasi, struktur tanahnya subur dan gembur, memiliki penyerapan yang baik.
• Tanah yang baik bagi budidaya apel adalah tanah andosol, regosol dan latosol.
• Tingkat keasaman tanah berkisar antara 6⁰C – 7⁰C.
• Kandungan air dalam tanah harus tercukupi dan memadai supaya tanaman buah apel tumbuh optimal.
• Hindari kekeringan supaya perawatan serta pertumbuhan tanaman buah apel dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Budidaya tanaman apel

Pembibitan

Dalam bubidaya tanaman buah apel, pembibitan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Teknik generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji, sedangkan pembibitan vegetatif yaitu pembibitan dengan cara okulasi ataupun stek. Untuk cara menanam apel dengan menggunakan biji, Anda bisa mendapatkan artikel lengkapnya dengan klik di sini.

Pemeliharaan bibit

Yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan bibit budidaya apel adalah pemupukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan Urea dan TSP setiap 1-2 bulan sekali. Berikan masing-masing tanaman pupuk Urea dan TSP sebanyak 5 gram. Penyiangan sangat diperlukan saat masa pertumbuhan tanaman untuk menanggulangi tumbuhnya gulma.

Penyiraman juga diperlukan pada masa pertumbuhan bibit apel, lakukan penyiraman satu minggu sekali. Semprotkan insektisida dan fungisida sebanyak 2x dalam sebulan untuk menanggulangi hama dan penyakit pada masa pertumbuhan bibit apel.

Pemindahan bibit

Pemindahan bibit pada pembiakan vegetatif (okulasi) dapat dilakukan 6 bulan setelah okulasi. Potong bibit okulasi sepanjang 80-100 cm serta pangkas juga daun pada bibit tersebut untuk mengurangi penguapan.

Pengolahan media tanam

• Persiapan: persiapan yang Anda bisa lakukan yaitu survei tanah dan persiapan pengolahan. Persiapan dilakukan untuk mengetahui keadaan serta kadar unsur hara dalam tanah.
• Pembukaan lahan: pengolahan lahan dilakukan dengan dicagkung dan diayak kemudian diberi pupuk kandang. Hal ini bertujuan untuk menggemburkan dan menyuburkan tanah.
• Pembentukan bedengan: pembuatan bedengan dapat dilakukan sesuai dengan bentuk dan ukuran sawah. Buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan panjangnya sesuai selera Anda. Namun tetap harus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk sawah.
• Pengapuran: pengapuran bertujuan untuk menjaga tingkat keasaman tanah (pH) supaya tetap ideal yaitu kurang dari 6.
• Pemupukan: pemupukan dilakukan dengan cara mencampurkan pupuk kandang dengan tanah dan ditambahkan pupuk urea. Pemupukan ini sangat baik bagi pertumbuhan buah apel.

Teknik penanaman

• Penentuan pola tanam: pola tanam pada tanaman apel biasanya dilakukan secara monokultur. Hal ini bertujuan supaya tanaman buah apel menjadi rimbun dan kebutuhan akan cahaya matahari yang tinggi tercukupi. Selain itu juga sirkulasi udara juga harus baik supaya perkembangan tanaman berjalan dengan baik.
• Pembuatan lubang tanam: pembuatan lubang tanam sebaiknya berukuran 50 x 50 x 50 cm hingga 1 x 1 x 1 meter. Pastikan tanah bagian atas dan tanah bagian bawah sudah tercampur dengan pupuk.
• Cara penanaman: untuk pertumbuhan yang lebih cepat, masukan bibit dedalam lubang tanam kemudian di timbun dengan tanah yang tidak terlalu tebal.

Pemeliharaan buah apel

• Penyulaman: penyulaman hanya dilakukan pada tanaman apel yang sudah mati atau mengalami kekerdilan bahkan tidak tumbuh. Penggantian tanaman ini biasanya dilakukan pada musim hujan.
• Penyiangan: penyiangan dilakukan disekitar tanaman apel yang banyak ditumbuhi gulma.
• Pemangkasan: pemangkasan pada bibit yang baru ditanam adalah bibit yang sudah memiliki ketinggian 80 cm dengan tunas setinggi 60 cm.
• Pemupukan: pemupukan sebaiknya Anda laksanakan pada saat musim penghujan.

Masa panen

• Ciri-ciri tanaman apel siap panen: umumnya setelah tanaman berumur 4-5 bulan bunga dari tanaman apel akan bermekaran. Namun, semua tergantung iklim dan curah hujan. Curah hujan yang tinggi dapat mempercepat masa panen. Pemanenan idealnya dilakukan pada buah apel yang telah mencapai ukuran maksimal, mengeluarkan aroma wangi buah yang menyengat, serta warna buah masak lebih jelas.
• Cara pemanenan: pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara langsung dan dapat juga menggunakan gunting. Siklus pemanenan buah apel biasanya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
• Untuk proses cara panen tanaman apel lengkap dan proses pasca panen ideal yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan panen yang maksimal, Anda bisa baca diartikel kami berikut ini. Klik di sini

Demikian cara budidaya tanaman apel yang bisa kami berikan untuk Anda. Untuk artikel tentang tanaman apel lainnya, Anda bisa lihat dibawah ini. 

sumber gambar: newsviva,greenpass