Artikel ini adalah lanjutan dari kandang sapi potong. Pada artikel ini kami akan membahas tentang ternak sapi potong. Usaha ternak sapi potong saat ini masih kurang digalakkan pemerintah. Kurangnya daging sapi di pasaran adalah salah satu indikasinya.
Ternak sapi potong adalah memelihara sapi dengan berat kurang / sedang untuk dinaikkan beratnya. Atau istilahnya adalah penggemukan sapi. Penggemukan biasanya memakan waktu relatif singkat, sekitar 3 – 5 bulan. Ada Beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam ternak sapi potong, diantaranya adalah:
Memilih Bibit Unggul
Untuk mendapatkan bibit yang unggul Anda harus melihat ciri – ciri sebagai berikut:
- Memiliki tanda pada telinga, sehingga tanda tersebut yang membuktikan pedet sudah terdaftar dan lengkap dengan silsilahnya.
- Mata anakan terlihat cerah serta bersih.
- Tidak memiliki bekas sering jatuh, sering mengalami gangguan pernafasan, serta pada bagian hidungnya tidak ada keluar lendir.
- Jika kukunya diraba, tidak akan terasa panas.
- Tidak memiliki gangguan pada bulu dan kulit.
- Bulunya terlihat bagus atau bulunya tidak mengalami kerontokan.
- Tidak mengalami mencret, dapat Anda lihat bekasnya pada bagian ekor dan dubur.
- Pusarnya terlihat kering dan bersih. Namun jika pusarnya masih terlihat lunak dan belum berbulu artinya umur pedet masih kurang dari 2 hari.
Agar menghasilkan daging, Anda dapat memilih jenis sapi yang cocok. Jenis sapi yang cocok untuk pedaging adalah Sapi Brahman, Sapi Bali, Sapi PO, serta jenis sapi pedaging lainnya yang dapat Anda jumpai disekitar Anda. Jenis sapi potong untuk pedaging memiliki ciri – ciri yaitu :
- Memiliki tubuh dalam yang besar serta bentuknya persegi empat atau bola.
- Memiliki kualitas daging yang maksimal serta gampang dipasarkan.
- Pertumbuhannya terbilang cepat.
- Efisiensi bahan yang tinggi.
- Memiliki kaki yang kokoh, struktur pertulangan yang besar dan panjang, pada bagian kuku juga memiliki struktur yang kuat.
- Kulitnya terlihat mengkilat dan longgar.
- Adaptasinya sangat baik di wilayah tropis.
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan ternak sapi potong meliputi pakan atau ransum serta pengelolaan kandang. Adapun fungsi dari kandang yaitu :
- Sapi terhindar dari panas matahari langsung dan hujan.
- Mudah dilakukan perawatan dan pengontrolan.
- Menjaga sapi dari serangan penyakit dan pencurian.
Pakan adalah sumber energi yang utama untuk perkembangan serta pembangkit tenaga. Artinya semakin baik mutu pakan yang diberikan, maka makin besar energi yang disimpan berupa daging.
Pemberian pakan
Dalam ternak sapi potong, pakan yang dibutuhkan adalah pakan tumbuhan hijau. Pada masa pertumbuhan sapi ataupun sedang menyusui, Anda harus memberikan pakan yang memadai agar sapi tidak jenuh dan mempengaruhi dari sisi kualitas dan kuantitas.
Untuk memberi pakan pada ternak sapi potong, dapat Anda lakukan dengan dengan 3 cara yaitu kereman, penggembalaan, dan sistem kombinasi.
Kereman
Kereman merupakan sebuah istilah dimana pemberian pakan dengan cara dijatah atau menyesuaikan kebutuhan. Untuk komposisi pakan, sapi membutuhkan 10% dari bobotnya dan ekstra pakan sebebar 1 sampai 2% dari bobotnya. Pakan ekstra dapat berupa bekatul, dedak, bungkil, ampas tahu, dan gaplek. Cara pemberian pakan ekstra yaitu mencampurkan dengan pakan pokok rumput dan diberikan di tempat pakan. Selain dari itu, Anda dapat menambahkan mineral berupa garam dapur dan kapus. Pakan sapi yang berbentuk campuran serta jumlah dan perbandingannya tertentu disebut dengan ransum.
Penggembalaan
Ternak dengan sistem pengembalaan yaitu proses pemeliharaan dimana sapi Anda lepaskan di padang rumput. Sistem penggembalan dapat Anda lakukan dengan waktu 5 hingga 7 jam setiap harinya.
Sistem Kombinasi
Menerapkan sistem pengembalaan dan sistem kereman.
Jenis pakan hijauan yang Anda berikan terbagi atas 3 macam, yaitu hijau segar, hijau kering, serta silase. Hijauan segar merupakan rumput-rumpatan, kacang-kacangan, serta tanaman hijau lainnya seperti rumput jenis gajah dan raja, selain itu daun lamtoro dan daun turi termasuk hijauan segar.
Hijauan kering merupakan hijauan segar yang dikeringkan, hal ini bertujuan supaya dapat bertahan lebih lama ketika disimpan. Jenis hijauan kering diantaranya jerami jagung, jerami padi, dan jerami kacang tanah. Jenis hijauan kering lebih mudah didapatkan ketika musim kemarau. Hijauan kering juga tergolong pakan yang banyak mengandung serat kasar.
Silase merupakan hijauan segar yang diawetkan, cara pembuatan silase dengan cara ditutup rapat supaya mengalami fermentasi. Hasil fermentasi itulah yang dikatakan silase. Bahan baku untuk mendapatkan silase adalah jagung, jerami padi, serta jerami jagung. Ketiga bahan tersebut merupakan bahan yang mudah Anda dapatkan dengan harga yang sangat murah.
Pemeliharaan kandang
Kotoran yang dihasilkan dari proses ternak sapi potong, dapat anda timbun di tempat lain. Hal tersebut untuk melakukan proses fermentasi kotoran sapi hingga menjadi pupuk kandang. Proses ini biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu, barulah kotoran tersebut menjadi pupuk kandang yang baik dan matang.
Kandang sapi potong Anda tidak boleh tertutup rapat. Ketersediaan air minum harus ada setiap harinya, jangan sampai tempat air minum sapi kosong sekali. Pemberian pakan harus sesuai kebutuhan. Jika pemberian pakan berlebihan akan membuat pakan tumpah atau jatuh dari tempatnya. Sehingga terjadi pemborosan pada pemberian pakan sapi.
artikel terkait penggemukan sapi: 4 Prinsip Cara Penggemukan Sapi Dengan Cepat
Sumber gambar: peternakansapipotong,infopeternakan,archive.itoday
Ingin Usaha Ternak Sapi Potong? Baca Dulu Artikel Kami Ini
Ingin Usaha Ternak Sapi Potong? Baca Dulu Artikel Kami Ini