Ternak blackthroat – Blackthroat adalah jenis burung kicauan yang mempunyai banyak penggemar di Indonesia. Daya tarik blackthroat adalah burung ini memiliki suara yang cukup unik serta corak tubuhnya menarik bagi para pecinta burung kicau. Burung dengan nama ilmiah Luscinia Obscura ini termasuk burung petengger. Blackthroat berasal dari Thailand dan Tiongkok. Burung ini juga masih berkerabat dengan burung gereja dan kenari.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ternak blackthroat, diantaranya adalah :
- Mempersiapkan kandang untuk penangkaran
- Pemilihan indukan blackthroat yang baik.
- Cara membedakan pejantan dan betina
- Penjodohan
- Perawatan blackthroat dalam penangkaran
Mempersiapkan Kandang Untuk Penangkaran
Hampir semua cara beternak burung jenis apapun kebanyakan menyarankan untuk langkah pertama adalah menyiapkan kandang untuk penangkaran. Sebab, kandang merupakan salah satu hal yang paling penting dalam budidaya atau beternak blackthroat. Terdapat dua jenis kandang yang cocok untuk beternak blackthroat, yaitu kandang diam dan kandang gantung.
Untuk menghindarkan burung dari stres sebaiknya Anda menggunakan kandang diam serta pilihlah tempat yang teduh, tenang dan sejuk. Siapkan tempat sarang dalam kandang, Anda dapat juga membelinya di toko-toko burung. Berikan ijuk atau sabut kelapa dalam kandang sebagai bahan pembuatan sarang oleh blackthroat.
Memilih Blackthroat Indukan Yang Baik
Tahapan penting dalam ternak blackthroat adalah pemilihan indukan. Pemilihan indukan yang baik dapat menghasilkan keturunan yang baik juga. Indukan blackthroad yang baik adalah blackthroad yang berumur minimal 1 tahun, fisik normal, tidak memiliki penyakit.
Membedakan Blackthroat Jantan Dan Betina
Hal penting lainnya dalam ternak blackthroat adalah membedakan jantan dan betina. Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat secara jelas pada ciri-ciri berikut:
- Jantan memiliki postur tegap, panjang burung sekitar 12 cm. Betina hampir sama dengan jantan namun lebih cenderung bulat posturnya.
- Pada Jantan dewasa dibagian tenggorokan berwarna hitam pekat, sedangkan pada betina hanya semar-samar hitam saja.
- Blackthroat jantan memiliki kepala yang besar, agak lonjong. Sebaliknya betina memiliki kepala yang bulat dan kecil.
- Kloaka atau pen pada blackthroat jantan menonjol keluar serta terdapat tonjolan sebiji kacang hijau dan bulu rawis. Sedangkan betina memiliki kloaka yang datar dan hanya hanya terdapat lubang untuk mengeluarkan kotoran.
- Paruh blackthroad jantan kelihatan tebal, sedang betina paruhnya terlihat tipis.
- Pejantan bersuara nyaring, lagu variatif dan ngerol. Sedang betina suaranya lirih atau kecil dan lagunya monoton
- Leher pejantan panjang, sedangkan betina lehernya pendek
Penjodohan Burung Blackthroat
Penjodohan burung blackthroat termasuk sangat mudah, Anda cukup menempelkan sangkar burung jantan dan sangkar burung betina selama 7-14 hari. Kedua Blackthroat sudah mulai birahi apabila saling menjawab kicauan. Selanjutnya masukan kedua burung tersebut dalam kandang penangkaran. Lakukan pemindahan pada waktu sore hari (menjelang maghrib), hal ini bertujuan untuk menghindari stres karena pemindahan. Sebab, saat sore menjelang maghrib adalah waktu burung istirahat.
Perawatan Burung Blackthroat
Perawatan ketika dalam penangkaran haruslah hati-hati sebab dapat berakibat fatal misal:
- Indukan betina enggan mengerami telurnya, solusi: keluarkan pejantan dari kandang tersebut.
- Indukan betina membuang telurnya, solusi: keluarkan jantan dari kandang tersebut setelah betina bertelur. Kemudian betina beserta kandang penangkaran dipindahkan ketempat yang jauh dari keramaian.
- Indukan betina tidak mau bertelur, solusi: lakukan penjodohan kembali dengan pejantan lainnya.
Kendala-kendala Dalam Ternak Blackthroat
Adapun kendala – kendala lain dalam ternak blackthroat diantaranya adalah sebagai berikut;
- Susah berjodoh
Terdapat kasus burung blackthroat dimana sudah 3 bulan belum mau berjodoh, padahal umurnya sudah memenuhi persyaratan. Solusi: Buat kandang khusus untuk penjodohan dengan cara 2 kandang dijadikan satu dan dibuatkan satu tangkringan yang sejajar. Biasanya dalam waktu 2 minggu blackthroat sudah akan berjodoh.
- Suka mengacak-acak sarang
Pejantan suka mengacak-acak sarang merupakan salah satu sifat dari burung blackthroat. Solusi: Siapkan dua sarang dalam satu kandang sekaligus. Hal ini dapat mengalihkan perhatian pejantan sehingga tidak mengganggu betina yang sedang mengerami telurnya.
- Betina enggan mengerami telur
Terdapat beberapa kasus betina yang enggan mengerami telurnya. Hal ini biasanya disebabkan karena muncul birahi susulan setelah bertelur. Solusi: Kurangi pemberian EF (telur) dan perbanyak pemberian sayuran, jika masih tetap enggan mengerami telurnya keluarkan pejantan dari kandang setelah betina bertelur.
- Betina membuang telurnya sendiri
Pada kasus tertentu ada betina yang membuang telurnya, hal ini biasanya dikarenakan betina mengalami stres. Solusi: Pindahkan kandang penangkaran ketempat yang lebih sepi atau jauh dari keramaian, kemudian keluarkan pejantan dari kandang penangkaran.
- Mematuk telur sendiri
Indukan betina yang sering mematuk telurnya sendiri biasanya disebabkan oleh kekurangan calcium (Kalsium). Solusi: Sediakan sotong kering atau grit dalam kandang.
- Indukan tidak mau meloloh
Hampir sama dengan kasus no. 4 yaitu indukan tidak ingin diganggu atau burung ini menginginkan ketenangan.
- Pejantan memakan Anakan
Kebanyakan peternak masih belum mengetahui kasus semacam ini, pada dasarnya blackthroat memiliki sifat kanibal. Sebagian peternak burung ini sudah mengakui bahwa blackthroat adalah burung kanibal. Solusi: Segera pindahkan pejantan dari kandang penangkaran, pemberian telur puyuh ditambah, bubur bayi kering atau biscuit yang dicacah halus.
- Adanya pemangsa dari Luar (Predator)
Predator pemangsa trotolan dalam ternak blackthroat adalah cicak, tikus, tokek, kodok dan semut. Solusi: Gunakan strimin atau dinding model jala yang terbuat dari kawat atau alumunium, sehingga dapat terhindar dari hewan predator. Sedang untuk menghidari serangan semut sebaiknya Anda menggunakan kapur anti serangga pada dinding kandang. Sedang kandang dengan model berdiri sebaiknya diberikan oli pada kaki-kaki kandang.
- Pejantan sering mati disarang
Umumnya pejantan yang mati dalam sarang dikarenakan terjerat/tersangkut oleh bahan – bahan pembuatan sarang. Solusi: Carilah bahan untuk pembuatan sarang yang lembut misal serat dari buah kelapa atau serat dari pohon nanas. Serat tersebut buatlah menjadi ukuran 5-10 cm.
- Betina tidak mau bertelur disarang
Ada beberapa kasus dalam ternak blackthroat dimana betina tidak mau bertelur dalam sarang, hal ini biasanya disebabkan oleh kandang atau sangkar yang bau, kotor dan keras. Ada juga betina yang tidak mau terlihat sama sekali ketika bertelur, sehingga jika sarangnya terlalu terbuka maka burung ini tidak mau bertelur dalam sarang. Solusi: Gantilah bahan sarang atau cucilah bahan tersebut hingga benar-benar bersih dan bersihkan tempat sarangnya. Usahakan wadah sarang berbentuk kantong semar, tutup tempat sarang dari sebelah kiri kanan dan juga belakang supaya burung nyaman dalam sarangnya.
- Pasangan blackthroat sudah jodoh tapi tidak bertelur
Solusi: Jangan memandikan burung terlalu sering, biarkan burung mandi dengan sendirinya dari tempat minum. Paksakan supaya birahi dapat muncul secara bersamaan yaitu dengan cara memberikan EF dan dengan pemberian probiotik yaitu super breding.
- Betina sering keluar – keluar sarang dalam proses pengeraman
Indukan sering keluar sarang saat mengerami, hal ini menyebabkan telur sering gagal menetas. Solusi: Usahakan penempatan kandang sebelahan searah menyamping kekiri kanan jangan berhadapan dan diberi sekat supaya antar pasangan tidak saling melihat.
Artikel burung kicau lainnya: 6 Tahapan Penting Cara Ternak Kenari
Sumber gambar: youtube, omkicau, arifrachman
Langkah Sukses Ternak Blackthroat Untuk Pemula Baca Disini
Langkah Sukses Ternak Blackthroat Untuk Pemula Baca Disini