Halaman Depan / Pertanian / Ini Dia Inovasi Teknik Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa

Ini Dia Inovasi Teknik Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa

Rawa merupakan lahan yang selalu tergenang air. Bagi para petani, bercocok tanam dilahan rawa cukuplah sulit, karena lahan ini hanya dapat dimanfaatkan untuk pertanian hanya satu kali saja, yaitu disaat musim kemarau tiba, dimana air rawa telah surut. Selain itu,  tidak banyak pula komoditas yang cocok ditanam pada lahan rawa tersebut.

Namun baru-baru ini telah ditemukan inovasi kreatif teknik budidaya padi apung dilahan rawa ini. Pak Endi Juhendi namanya, beliau adalah seorang Petugas Pengendali Tumbuhan (PPOPT) di daerah Padaherang, Pangandaran, Jawa Barat. Bersama dengan Kelompok Tani Taruna Tani Mekar Bayu, beliau mencoba melakukan eksperimen pemanfaatan lahan rawa di daerah tersebut untuk mencoba teknik budidaya padi apung. Alhasil, dengan teknik budidaya padi apung tersebut lahan rawa dapat dioptimasi untuk bercocok tanam lebih dari satu kali, dengan hasil panen yang cukup memuaskan.

Teknik budidaya padi apung image
Teknik budidaya padi apung (gbr. media tataruang)

Teknik budidaya padi apung ini merupakan inovasi teknik budidaya padi dengan sistem tanam yang dilakukan diatas rakit, yang  hanya dapat dilakukan pada lahan yang selalu tergenang air. Sehingga dilahan rawa, teknik budidaya padi apung cocok untuk diterapkan.

Baca : 14 Tahapan Dalam Aplikasi Sistem Mina Padi

Dalam kesempatan pertemuan Kami dengan Pak Endi Junhendi, beliau juga menyampaikan bawa “Inovasi teknik budidaya padi apung sangat membatu masyarakat setempat untuk meningkatan pendapatan, disisi samping itu, teknologi teknik budidaya padi apung ini  juga dapat membantu meningkatkan produksi padi nasional, karena lahan non produktif (rawa) bisa dioptimalkan lebih 1 kali musim tanam“.

Lalu bagaimana penerapan teknik budidaya padi apung ini? Ada 2 hal yang perlu Anda persiapakan. Yang pertama adalah mengenahi media tanam yang digunakan untuk menjalakan teknik budidaya rakit apung dan kedua adalah tahapan budidaya padi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan Kami dibawah ini :

Penerapan Teknik Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa

1. Pembuatan Rakit Apung

Sebelum mempelajari  teknik budidaya padi apung, maka langkah pertama yang harus Anda pelajari yaitu cara pembuatan rakit sebagai media tanam untuk padi apung. Pembuatan rakit ini tidaklah sulit, langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut :

  • Belah bambu menjadi dua bagian, kemudian susun membentuk sebuah persegi panjang dengan ukuran yang telah ditentukan. Panjang sekitar 5 meter dan lebar sekitar 2 meter.
  • Ikatkan setiap rakit pada tiang supaya rakit tidak berpindah-pindah. Sekeliling rakit diberi bambu sebagai pemecah ombak. Rakit yang satu dengan lainnya diberi jarak sekitar 60 cm.
  • Selanjutnya  siapkan media tanam teknik budidaya padi apung. Untuk satu rakit membutuhkan 2 karung sabut kelapa atau jerami padi. Taburkan sabut kelapa tersebut secara merata di atas rakit. Kemudian tambahkan tanah sawah di atasnya hingga mencapai ketebalan sekitar 5 cm. Semprotkan pupuk cair di atas tanah sawah tadi dengan perbandingan pupuk cair 1:3.

Baca : Tips Pembuatan ATAJARWO (Alat Untuk Menanam Padi Sistem Jajar Lewo)

2. Persiapan Teknik Budidaya Padi Apung

Teknik budidaya padi apung ini tergolong mudah, karena pemeliharaannya sama seperti teknik budidaya padi pada umumnya. Sehingga inovasi teknik budidaya padi apung dapat dengan mudah diserap dan diterapkan oleh petani. Berikut ini tahapan penerapan teknik budidaya padi apung di lahan rawa, yang harus Anda lakukan :

  1. Penyemaian Benih

saran dari Pak Endi beliau menyampaikan “sebaiknya teknik budidaya padi apung diawali dengan penyemaian terlebih dahulu. Penyemaian dapat dilakukan pada lahan sawah ataupun di lahan pekarangan. Namun, apabila Anda tidak memiliki lahan yang cukup luas, maka penyemaian dapat dilakukan di atas nampan atau besek”.

Tahapan penyemaian teknik budidaya padi apung yang harus Anda lakukan adalah pertama Anda harus melapisi lahan persemaian terlebih dahulu, nampan/besek yang digunakan dilapisi dengan plastik. Hal ini dilakukan supaya akar padi tidak dapat menembus pada nampan dan mudah dipindahkan.

Kemudian lakukan pencampuran media tanam tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Selajutnya masukkan campuran media tanah tersebut ke dalam nampan/besek yang telah dilapisi plastik. Ratakan tanah tersebut dan taburkan benih padi di atasnya. Rekomendasi varietas  yang digunakan Endi untuk padi apungnya yaitu padi IR 64. Setelah 5-7 hari setelah benih disebar, bibit padi baru siap dipindahkan tanamkan pada rakit.

  1. Penanaman

Penanaman pada teknik budidaya padi apung pada umumnya sama seperti cara menanam padi biasanya. Setelah umur bibit 7 hari, bibit padi sudah siap dipindah tanam. Supaya akar bibit tidak rusak saat pindah tanam, bibit dicabut dengan cara diputar atau diambil bersama tanahnya. Dengan begitu akarnya tidak akan terganggu. Kemudian bibit di tanam di atas rakit dengan jarak tanam 30 x 30 cm.

  1. Penyiangan

Untuk menjaga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik, Anda perlu melakukan kegiatan pemeliharaan, yaitu salah satunya dengan penyiangan. Penyiangan adalah mengambil atau menyingkirkan tanaman yang mengganggu tanaman pokok atau yang biasa disebut dengan gulma.

Perawatan tanaman padi image
Perawatan tanaman padi apung

Menurut Endi, “penyiangan dilakukan satu kali yaitu saat tanaman padi sudah berumur 10 hari setelah tanam“. Penyiangan dapat dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan sabit. Umumnya gulma pada teknik budidaya padi apung tergolong sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

  1. Pemupukan

Dalam sekali tanam, pemupukan dilakukan sebanyak 10 kali, yaitu dengan jarak waktu pemupukan sekitar seminggu. Pupuk yang digunakan adalah pupuk oranik cair (POC) dengan dosis 1:3. Anda pasti bertanya mengapa pupuk yang digunakan hanya POC. Hal ini demikian karena penggunaan pupuk kompos akan menambah beban pada rakit yang dapat menimbulkan resiko rusaknya rakit.

  1. Pengendalian Hama dan Penyakit

Menurut pengalaman Endi mengatakan bahwa “hama yang kerap menyerang tanaman padi apung yaitu keong mas dan tikus. Anda tidak perlu khawatir, kedua hama ini dapat dikendalikan dengan cara yang mudah secara manual”.

Hama keong mas biasanya menyerang tanaman padi yang tergenang, yaitu pada rakit yang bebannya lebih berat. Untuk mencegah hal tersebut, dapat dilakukan dengan memberi pelampung pada rakit.Sedangkan untuk membasmi hama tikus, dapat dilakukan dengan menyemprotkan POC. Penggunaan POC selain sebagai penyubur tanaman padi, juga dapat digunakan sebagai pengusir tikus.

  1. Panen

Cara pemanenan pada teknik budidaya padi apung cukup unik, yaitu pemanenan dilakukan dengan bantuan perahu. Perahu dikosongkan, sedangkan petani memanen dengan cara berenang menggunakan pelampung. Perahu tadi digunakan untuk meletakkan hasil panen. Tetapi pemanenan juga dapat Anda lakukan dengan menaiki perahu tersebut.

Dengan teknologi padi apung tersebut, Anda dapat bercocok tanam di lahan rawa tanpa menunggu datangnya musim kemarau. Selain itu, teknik budidaya padi apung dapat dibarengi dengan membudidayakan ikan nila pada rawa tersebut.

Tentang Admin Web Info Agribisnis

Cek Artikel Ini Juga :

tanaman kacang merah

Perhatikan Hal Ini Sebelum Menanam Tanaman Kacang Merah

Tanaman kacang merah adalah salah satu tanaman yang sangat terkenal di Indonesia. Kacang merah termasuk …

3 komentar

  1. Sangat terkesan dengan penjelasan padi terapung ini. Apakah saya bisa berkomunikasi langsung dengan ahlinya (petani) untuk membicarakan pengerjaan padi terapung yang lebih detail? Terima kasih.

Ini Dia Inovasi Teknik Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Ini Dia Inovasi Teknik Budidaya Padi Apung di Lahan Rawa