Ternak ikan nila pada dasarnya dapat Anda jalankan diberbagai jenis kolam. Tetapi Anda harus tahu terlebih dahulu syarat utamanya. Yaitu Kolam ikan nila haruslah memiliki ketersediaan air yang bersih yang cukup. Kemudian untuk bentuk atau model bisa Anda buat sesuai dengan keinginan Anda seperti kolam ikan nila model segi empat, memanjang, melingkar, sampai model kolam ikan nila segitiga.
Untuk ukurannya dapat pula Anda buat sesuai dengan kebutuhan. Misalnya disesuaikan dengan jumlah populasi ikan dan lokasi dimana Anda akan membuat kolam ikan nila tersebut. Sedangkan dari segi jenis pembuatanya ada 3 macam yaitu jenis kolam ikan nila dari tanah, kolam terpal dan kolam tembok.
Artikel terkait pakan nila: Bahan Alternatif Pakan Ikan Nila. Cek Di Sini…
Setelah Anda membuat kolam ikan nila, maka langkah yang tepat selanjutnya mempersiapkan kolam ikan nila tersebut sebelum Anda mulai menebar benih, pada pembahasan kali Kami akan mengajarkan kepada Anda persiapan awal kolam ikan nila dari tanah sebelum mulai ditebar benih. Ikuti penjelasan dibawah ini.
Bagaimana Cara Persiapan Kolam Nila sebelum Ditebar Benih?
Mempersiapkan kolam ikan nila adalah hal penting dan jangan Anda sepelekan. Persiapan dari awal sebelum benih ditebar pada kolam ikan nila, akan sangat mempengaruhi hasil panen. Pertumbuhan ikan nila dapat optimal dan target waktu panen dapat dicapai dalam waktu yang lebih cepat, jika persiapan yang Anda lakukan tepat.
Berikut ini 5 tahapan yang perlu Anda lakukan dalam persiapan kolam ikan nila sebelum Anda memulai menebar benih.
1. Pengeringan Kolam
Pengeringan pada kolam ikan nila bertujuan untuk membasmi penyakit dan hama yang tumbuh pada kolam budidaya sebelumnya. Pengeringan kolam ikan nila dapat Anda lakukan dengan cara menguras atau mengosongkan air hingga benar-benar habis.
Kemudian kolam tanah dijemur selama beberapa hari, tergantung dari jenis tanah dan cuaca pada saat penjemuran. Umumnya penjemuran dilakukan selama 3-7 hari. Tanah dikatakan cukup kering apabila Anda menginjakkan kaki pada dasar kolam jejak yang ditinggalkan hanya sedalam kurang lebih 1 cm. Namun, apabila jejak yang ditinggalkan lebih dari itu, maka kolam belum cukup kering dan perlu Anda mengeringkan kembali selama beberapa hari.
2. Pembajakan Dasar Kolam
Setelah dasar kolam dikeringkan, langkah selanjutnya adalah membajak dasar kolam dengan alat bajak maupun dengan cangkul. Hal ini bertujuan untuk membolak-balikkan tanah, supaya tanah menjadi gembur dan zat beracun yang ada pada tanah dapat menguap. Tanah dibajak sedalam kurang lebih 10 cm.
Saat pembajakan, angkatlah lumpur hitam yang ada didasar kolam. Lumpur tersebut merupakan sisa pakan ikan yang kemudian mengendap pada dasar kolam. Anda harus mengangkat lumpur hitam tersebut karena lumpur tersebut mengandung beberapa zat beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Bersihkan juga dasar kolam dari kerikil-kerikil maupun batu besar yang mengganggu.
3. Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk memberantas hama serta memperbaiki pH tanah. Pada umumnya, tanah yang baik untuk kolam ikan yaitu dengan pH sekitar 7-8. Untuk melakukan pengapuran, Anda dapat menggunakan kapur petanian ataupun dolomit. Dosis yang digunakan harus sesuai dengan pH atau jenis tanah dari kolam tanah tersebut. Aturan dosisnya sebagai berikut :
- pH kurang dari 4,0 jumlah kapur yang diperlukan 4 ton/ha
- pH 4,0 – 4,4 jumlah kapur yang diperlukan3 ton/ha
- pH 4,5 – 5,0 jumlah kapur yang diperlukan2,5 ton/ha
- pH 5,1 – 5,5 jumlah kapuryang diperlukan 2 ton/ha
- pH 5,6 – 6,5 jumlah kapur yang diperlukan1 ton/ha
Untuk jenis tanah yang dominan lempung, dosisnya perlu ditambah dari dosis yang di atas. Sedangkan untuk tanah yang dominan berpasir, dosisnya dikurangi dari dosis yang di atas. Setelah pengapuran, tanah diolah lagi dengan menggunakan cangkul. Hal ini dilakukan supaya kapur tercampur merata dengan tanah dasar kolam. Kemudian kolam didiamkan hingga 2-3 hari.
4. Pemupukan Kolam
Setelah didiamkan selama 2-3 hari, kemudian dilakukan pemupukan. Pemupukan ini berguna untuk menyuburkan tanah dan untuk membiakkan organisme di dalam tanah sebagai pakan alami bagi ikan nila. Anda dapat melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik dan ditambahkan pupuk kimia seperti urea dan TSP apabila diperlukan. Pada umumnya, dosis pemupukan yaitu sebanyak 1-2 ton/ha. Pemupukan dilakukan dengan menaburkan pupuk secara merata ke dasar kolam tanah. Kemudian diamkan kembali sekitar 1-2 minggu sebelum mulai dialiri air.
5. Pengisian Air Kolam Ikan Nila
Langkah terakhir yaitu pengisian air kolam. Pengisian air kolam ikan nila harus dilakukan secara bertahap, yaitu sebagai berikut :
- Isi kolam tanah dengan air, hingga mencapai ketinggian 10-15 cm dari dasar kolam. Biarkan selama 2-3 hari. Hal ini berguna untuk membiakkan organisme di dalam tanah dan membiarkan tumbuhan tumbuh pada dasar kolam.
- Setelah air terlihat berwarna kehijauan, hal ini menandakan bahwa tumbuhan/ganggang telah tumbuh pada dasar dan tanggul kolam tanah. Isi kembali kolam dengan air, hingga mencapai ketinggian 75-100 cm.
- Setelah itu kolam baru siap ditebar benih ikan nila
Itulah 5 tahapan penting yang harus Anda lakukan sebelum Anda memulai menebar benih. Persiapan awal yang tepat akan berpengaruh siginifikan terhadap hasil panen ikan nila yang Anda dapatkan. Aebagai tambahan informasi tentang kolam ikan nila. Anda perlu tahu mengenal lebih jauh keunggulan dan pinsip dasar kolam tanah untuk ikan nila berikut ini.
Mengenal Tipe dan Keunggulan Kolam Nila dari Tanah
Kolam tanah merupakan kolam yang dibangun dengan bagian dasar berupa tanah. Namun tidak sebarang tanah pula yang digunakan. Jenis tanah yang umum untuk menjadi dasar kolam adalah tanah lempung. Dari segi kontruksinya, kolam ikan nila dari tanah masih dibagi lagi menjadi 3 tipe, yang meliputi kolam kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu, serta kolam tanah tambak air payau.
1. Kolam tanah dengan tanggul tanah, merupakan kolam ikan nila yang paling kerap dijumpai diberbagi daerah. Kolam ikan nila ini yang paling sering digunakan oleh para peternak ikan nila, karena pembuatannya mudah dan biayanya relatif lebih murah. Namun kolam tanah dengan tanggul tanah memiliki kekurangan yaitu mudah bocor karena dirusak oleh binatang-binatang yang juga berada di kolam tersebut, seperti kepiting.
2. Kolam tanah dengan tanggul tembok, dibandingkan dengan kolam tanah tipe sebelumnya, kolam tanah ini sifatnya lebih awet. Kemungkinan kecil tanggul kolam akan dirusak oleh binatang, karena tanggul dibuat dari tembok. Sehingga tidak memungkinkan binatang lain dapat merusak atau menggali tanggul tersebut.
3. Kolam tanah tambak air payau. Tambak merupakan jenis kolam yang ukurannya relatif besar, yaitu tidak kurang dari 1000 m2. Kolam jenis ini biasanya digunakan pada lokasi yang tidak jauh dari laut, karena sistem pengairannya dengan memanfaatkan air laut ataupun muara sungai. Sehingga disebut sebagai kolam tambak air payau.
Meskipun bahan kontruksinya berbeda, pada dasarnya kolam ikan nila dari tanah ini secara umum memiliki keunggulan yang hampir sama, meliputi :
- Kolam ikan nila dari tanah pembuatannya relatif lebih murah
- Sifatnya fleksibel, mudah dialih fungsikan
- Pembuatannya lebih mudah dan cepat
- Lebih menghemat pakan, karena tanah sangat memungkinkan untuk ditumbuhi mikro organisme pakan ikan nila alami.
- Pertumbuhan ikan lebih cepat, karena Adanya usur hara tanah yang baik untuk mendorong perkembangbiakan ikan nila.
Bagi Anda yang ingin belajar lebih dalam cara budidaya ikan nila. Kami juga memberikan info pembahsan lainya yang perlu Anda baca :
> 7 Langkah Cara Ternak Ikan Nila Yang Benar
> Sukses Budidaya Ikan Nila dengan Memperhatikan 3 Hal Dasar Ini
5 Tahapan Penting Persiapan Kolam Ikan Nila Sebelum Tebar Benih
5 Tahapan Penting Persiapan Kolam Ikan Nila Sebelum Tebar Benih