Halaman Depan / Peternakan / Inilah Sejarah Perkembangan Ternak Domba Di Indonesia

Inilah Sejarah Perkembangan Ternak Domba Di Indonesia

gambar ternak domba
gambar ternak domba

Domba adalah salah satu jenis hewan ternak sebangsa kambing, yang banyak dipelihara oleh masyarakat di Indonesia. Ternak domba merupakan salah satu peluang usaha menjanjikan, terutama jika Anda tinggal di daerah pedesaan, pakan utama domba banyak tersedia.

Keunggulan usaha ternak domba adalah modal yang harus dikeluarkan tidak terlalu besar, dibandingkan dengan ternak sapi maupun ternak ayam potong . Tehnik pemeliharaan domba  juga relatif mudah. Sementara pangsa pasar masih sangat terbuka lebar, bahkan diprediksi kebutuhan permintaan akan domba tidak pernah habis, karena mayoritas masyarakat Indonesia sendiri menyukai daging domba.

Peluang bisnis ternak domba setidaknya diketahui dari kurangnya pasokan akan daging domba untuk memenuhi permintaan konsumen dalam negeri sebanyak hampir tiga juta ekor / tahun. Lebih jauh dari itu, kebutuhan daging domba akan permintaan pasar luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, hingga Timur Tengah mencapai angka 5,5 juta ekor / tahun.

Beberapa kebutuhan akan daging domba tersebut diantaranya dimanfaatkan sebagai bahan utama masakan khas daerah tertentu, serta kebutuhan aqiqah oleh sebagian besar umat Islam yang memiliki anak. Belum lagi jika memasuki Idul Adha tiba, kebutuhan akan pasokan domba saat itu bisa mencapai angka 3 bahkan 5 kali lipat dari hari biasanya.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, usaha ternak domba merupakan salah satu ladang bisnis yang menjanjikan. Sementara jika Anda memelihara domba tersebut dengan baik, Domba tersebut bahkan mampu beranak hingga tiga kali dalam rentang waktu dua tahun. Dapat Anda bayangkan betapa perputaran modal dari usaha ternak domba sangatlah cepat dan menjanjikan keuntungan yang berlipat.

Sejarah akan awal mula ternak domba, bisa dibilang sama tua dengan ditemukannya binatang domba tersebut oleh manusia. Memang ternak domba diketahui sudah mulai dilakukan oleh manusia bahkan sejak zaman neolitikum. Domba – domba yang Anda lihat sekarang, adalah hasil seleksi dan perkawinan silang dari domba – domba terdahulu yaitu awal zaman neolitikum.

Awal mula ternak domba diketahui berawal dari Aralo Caspian, yaitu sebuah stepa subur yang berada di dekat Laut Kaspia. Bersamaan dengan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mencari lahan yang lebih subur dan penghidupan yang layak, tradisi ternak domba juga menyebar mengikuti kemana para penduduk tersebut berpindah.

Awalnya dari dataran sekitar Laut Kaspia tersebut, ternak domba menyebar ke timur, yaitu daerah India hingga menuju Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para penduduk yang berpindah kea rah barat, yaitu daerah Eropa, Asia Barat, hingga Afrika juga membawa serta domba – domba mereka untuk kembali diternakkan di tempatnya yang baru.

Domba sekarang yang kerap diternakkan oleh masyarakat yang kelihatannya jinak, pada mulanya adalah domba – domba liar seperti jenis Ovis Musimon atau Moufflon, Ovis Ammon atau Argali, Ovis Arkel, hingga Ovis Vignei atau Urial. Di Indonesia sendiri awal mula ternak domba sudah dimulai sejak zaman dahulu dimana pada saat itu banyak para pedagang dari India maupun Timur Tengah yang menuju ke Indonesia sambil membawa domba peliharaan mereka.

Bahkan oleh masyarakat Indonesia, selain domba – domba tersebut diternakkan untuk dimanfaatkan daging dan juga susunya, mereka juga memanfaatkan domba – domba tersebut sebagai ajang adu domba sebagai tradisi pada kebudayaan setempat. Hal ini bisa dilihat salah satu contohnya adalah adu domba garut yang berada di daerah Garut, Jawa Barat.

gambar domba liar image
gambar domba liar
gambar jenis domba garut image
gambar jenis domba garut

Domba – domba yang diadu dalam tradisi setempat masyarakat Garut tersebut adalah hasil dari persilangan tiga spesies domba sekaligus. Yaitu domba lokal, domba jenis Merino, serta domba berekor gemuk dari Afrika Selatan. Bentuk badan domba Garut biasanya berbentuk kekar, lehernya panjang dan kuat, serta memiliki tanduk khas berbentuk seperti spiral.

Penanganan Dalam Usaha Ternak Domba

Usaha ternak domba, meskipun relatif mudah, namun tidak dapat disepelekan begitu saja. Untuk menghasilkan domba – domba berkualitas yang bernilai jual tinggi, dibutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk merawat dan memelihara domba – domba tersebut. Perawatan yang intensif akan mencegah domba dari terserang berbagai macam penyakit yang dapat menurunkan harga jual dari domba itu sendiri.

Beberapa cara preventif untuk mencegah terserang penyakit pada domba peliharaan Anda adalah menjaga kebersihan kandang domba. Kandang domba harus rutin dibersihkan dari kotoran domba minimal seminggu sekali untuk menghindari penularan penyakit melalui kotoran domba tersebut.

Pemberian beberapa multivitamin juga penting dalam usaha ternak domba. Vitamin tersebut berfungsi antara lain sebagai perangsang agar domba – domba indukan memiliki hasrat kawin yang tinggi, sehingga mempercepat proses perkembangbiakan. Vitamin juga berfungsi menambah nafsu makan pada domba sehingga lebih cepat gemuk dan siap dijual sesuai dengan permintaan konsumen.

Sumber :Endang Pur

 Sekilas perkembangan ternak domba, mengawali usaha baru untuk terus berkarya.

Tentang Admin Web Info Agribisnis

Cek Artikel Ini Juga :

pakan puyuh

Tips Membuat Pakan Puyuh Sendiri Dengan Biaya Murah

Pakan puyuh – Burung puyuh adalah salah satu jenis unggas andalan yang dapat menopang kebutuhan …

Inilah Sejarah Perkembangan Ternak Domba Di Indonesia


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × 5 =


Inilah Sejarah Perkembangan Ternak Domba Di Indonesia